Tampilkan postingan dengan label pezina. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pezina. Tampilkan semua postingan

Jumat, 05 Februari 2021

Hukum Menikahi Pezina

Hukum Menikahi Pezina

pernikahan


Ada dua pendapat Ulama’ mengenai masalah ini:

1.      haram, pendapat ini dikemukakan oleh Ali, Al-Barra’, Aisyah, Ibnu Mas’ud.

2.      boleh, pendapat ini dikemukakan oleh Abu Bakar, Umar, Ibnu Abbas. ini adalah pendapat jumhur. hal ini juga sependapat dengan aimmatul mujtahidin (Imam Syafi’i, Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Ahmad).

Dalil pendapat yang pertama:

ٱلزَّانِي لَا يَنكِحُ إِلَّا زَانِيَةً أَوۡ مُشۡرِكَةٗ وَٱلزَّانِيَةُ لَا يَنكِحُهَآ إِلَّا زَانٍ أَوۡ مُشۡرِكٞۚ

Artinya: Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik.

Ayat ini secara dhahir adalah kalam khobar (memberi kabar), tapi subtansinya adalah nahi (larangan) dan haram dengan dalil lanjutan ayat di atas:

وَحُرِّمَ ذَٰلِكَ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ٣

Artinya: dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mukmin

Sayyidina Ali pernah berkata: apabila seorang laki-laki berzina maka dipisahkan antara dia dan istrinya begitupun sebaliknhya.

Mereka juga berpedoman pada consensus

 Di masa Rasulullah dimana seorang sahabat bernama Martsad Bin Abi Martsad Al-Ghanawy meminta idzin pada rasulullah untuk menikahi perempuan pelacur bernama ‘Anaq kemudian rasulullah diam sampai turunya ayat di atas kemudian Rasulullah melarangnya.

Adapun dalil dari pendapat jumhur adalah:

حديث عائيشة ان الرسول سئل عن رجل زنى بامرأة واراد ان يتزوجها فقال: اوله سفاح وآخره نكاح، والحرام لا يحرم الحلال

Hadis Aisyah bahwa rasulullah ditanya tentang seorang laki-laki yang berzina dengan seorang perempuan dan ia ingin menikahinya. Maka rasulullah berkata: Awalnya pelacur dan diakhiri dengan nikah, sesuatu yang haram tidak mengharamkan yang halal.

ما روي عن ابن عمر أنه قال: بينما ابو بكرالصديق في المسجد اذ جاء رجل فلاث عليه لوثا من كلام وهو دهش فقال لعمر: قم فانظر في شئنه فإن له شئنا، فقام اليه عمر فقال: ان ضيفا ضافه فزنى بابنته، فضرب عمر في صدره وقال: قبحك الله ألاسترت على ابنتك؟ فأمر بهما أبوبكرفضرب الحد، ثم زوج أحدهماالآخر وغربهما حولا.

Setelah kedua pezina dihad (sanksi) maka dinikahkan dan diasingkan selama satu tahun.

وروي عن ابن عباس أنه سئل عن ذلك فقال: اوله سفاح وأخره نكاح، ومثل ذلك كمثل رجل سرق من حائط ثمره، ثم أتى صاحب البستان فاشترى منه ثمره، فما سرق حرام،وما اشترى  حلال.

Diriwayatkan dari ibnu Abbas bahwa beliau ditanya tentang permasalahan pernikahan pezina dan beliau menjawab: Awalnya pelacur dan diakhiri dengan nikah, perumpamaan hal tersebut seperti seorang yang mencuri

وتأولو الاية الكريمة (الزاني لاينكح الازانية) بأنها محمولة على الأعم والأغلب ومعنهاان الفاسق الخبيث الذي من شئنه الزني والفسق لايرغب في نكاح المؤمنة الصالحة من النساء وانما يرغب في فسيقة خبيثة مثله اوفي مشركة، والفاسقةالخبيثة لايرغب في نكاحها       الصالح المؤمن من الرجال وانما يرغب فيها الذي هو من جنسها من  الفسقة والمشركين فهذا على الأعم الأغلب.

وقال بعضهم: إن الآية منسوخة نسختها الآية في سورة النور: (وانكحواالأيمى منكم) والزانية ((من الأيامى)) مفصلا إن شاءالله فارجع اليه هناك والله يتولاك.

Mayoritas ulama mentakwilkan ayat (الزاني لاينكح الازانية) bahwa ayat tersebut diarahkan atas keumuman dan kebiasaan, artinya pada u

mumnya (kebiasaanya) seorang yang fasiq (pelaku zina) hanya menyukai pada orang yang serupa dengannya ( fasiq dan musrik), inilah yang dimaksud dengan umum dan kebiasaan (kaprah).

Dan sebagian dari ulama berkata: sesungguhnya ayat ini dinasakh dengan ayat lain yaitu ayat (وانكحواالأيمى منكم).

Refrensi: kitab Ayatul Ahkam karya syaikh Muhammad Ali ‘As-sobuni. Juz 2 Muhadharah pertama.

 

 

 

 


 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting